Iklan

Rabu, 01 Mei 2013

Cemilan dan Finger Food untuk Bayi

sumber: hhbf
by Ibu Amanda Pingkan Wulandari Pratama

File ini saya dapatkan karena saya member milis mpasirumahan, saya share lagi ke temen2 yang penasaran pengen kasih "cemilan" untuk baby nya yang lagi suka masuk-masukin tangan or segala barang ke dalam mulutnya. Sebenernya...apa yang ia lakukan adalah tahap eksplorasi terhadap keadaan sekitarnya...kemampuannya baru pada tahap oral.....segala sesuatu yang dieksplor via mulut. Kalau bayi Anda masih di bawah 6 bulan...tahan keinginan Anda tuk ngasih "cemilan" ... buang jauh-jauh alasan "kasian...daripada lapar gitu".  "Cemilan" boleh diberikan kalau bayi Anda memang sudah waktunya mendapatkan MPASI, tapi bukan berarti di awal 6 bulan ia dikasih cemilan alias si finger food ini. Liat dulu kemampuan si bayi.

Kapan ?
  • Saat bayi mulai sering terlihat mengunyah dengan gusinya
  • Saat bayi sudah mampu mengutip benda dengan jari telunjuk dan ibu jarinya (menjimpit). Hal ini dimaksudkan agar bayi belajar memiliki sensitivitas untuk menghubungkan kegiatan memegang makanan dengan memasukkan makanannya sendiri ke mulutnya. Jika bayi belum memiliki kemampuan ini namun telah diperkenalkan finger food, maka bayi akan mudah frustasi dan dapat mengakibatkan kemampuan untuk makan sendiri pun menjadi mandek.
  • Tidak harus menunggu gigi bayi tumbuh

Bagaimana ?
  • Berikan pada bayi dengan posisi duduk tegak, hal ini bertujuan untuk mencegah bayi tersedak
  • Temani bayi saat mengudap finger food  karena resiko tersedak cukup besar diawal perkenalan
  • Biarkan bayi mengambil sendiri finger food nya, jangan disodorkan ke mulut
  • Finger food berupa biskuit sering dianjurkan, namun lebih baik jika mencoba memberikan finger food dari bahan buah-buahan atau sayuran alami (tahap awal boleh direbus/dikukus dulu).

Seperti Apa ?
  • Finger food harus dapat hancur oleh gusinya
  • Jangan terlalu tebal, jika memungkinkan potong-potong berbentuk stik dengan panjang tidak melebihi dua buku jari orang dewasa
  • Saat akan memberikan finger food yang mentah (misal buah apel/pir), iris agak tipis tapi jangan terlalu tipis sehingga hancur saat dipegang
  • Finger food tidak selalu harus buah, dapat pula berupa tahu yang dipotong dadu dan dikukus, potongan putik brokoli yang dikukus, kentang kukus yang dibentuk seperti stik, serta pasta rebus yang lembut. (Ilham sukses nyobain tahu kukus, ubi kukus, pepaya potong, jeruk buka kulit ari....mau coba yang lain lagi ah ... )

Tips
  • Percaya pada anak. Jangan terburu-buru mengorek makanan yang ada di dalam mulut bayi karena terlalu khawatir mereka tidak mampu mengunyah dengan baik sebelum menelan. Hal tersebut untuk mengurangi resiko masuknya kuman dari tangan orang tua/pengasuh. Hal ini juga dapat merusak rasa percaya diri anak bahwa mereka bisa mengunyah dengan baik.
  • Lakukan gerakan mengunyah di depan bayi karena ia akan cenderung mengikuti apa yang kita lakukan.
  • SELALU PERHATIKAN DAN AWASI BAYI SAAT MEMBERIKAN FINGER FOOD !
  • Selembut apapun makanan <span>tidak</span> menghilangkan sama sekali kemungkinan tersedak.

Sumber:
http://health.groups.yahoo.com/group/mpasirumahan/files/

Keju Untuk Bayi

Keju kaya kalsium, mengandung protein, vitamin A, D dan B12. Keju juga memberikan energi dan ideal untuk bayi yang membutuhkan kalori tinggi. Keju mudah dipadu padankan dengan makanan lain untuk si kecil. Secara khas, keju bukanlah produk olahan susu. Protein susu yang umumnya menjadi pemicu alergi susu olahan, telah dipecah di dalam keju. Karena kaya protein, keju dapat diberikan mulai usia bayi 8 bulan. Namun ada baiknya Anda menunda pemberian keju jika keluarga Anda mempunyai riwayat alregi, terutama alergi pada produk susu olahan, dan jika bayi Anda mengidap asma atau eksim, karena keju dapat menjadi pemicu untuk kondisi tersebut.

Jenis keju yang aman untuk bayi:
  • keju krim
  • keju cedar
  • keju parmesan
  • keju mozarella
  • keju ricotta

Keju krim adalah keju lembut bagaikan mentega, berwarna putih dengan rasa sedikit gurih. Keju krim dibuat dari susu sapi dengan kandungan lemak susu paling sedikit 33% dengan kadar air tidak lebih dari 55%, dan memiliki pH antara 4,4 sampai 4,9. Keju krim biasanya dijual dalam kemasan berbentuk persegi empat seperti keju cheddar atau kemasan tube. Keju krim adalah keju muda yang tidak mengalami proses pematangan.

Keju Cheddar adalah keju yang relatif keras, berwarna kuning pucat hingga putih gading, dan kadang-kadang memiliki rasa yang kuat. Di sebagian besar negara-negara di dunia umumnya tersedia keju "Cheddar" dalam berbagai bentuk, mulai dari jenis keju Cheddar rendah lemak hingga keju Cheddar tua dan tinggi kadar lemak.Keju Cheddar juga merupakan salah satu keju yang paling umum tersedia dan digunakan di Indonesia sebagai bahan kue dan makanan.

Mozzarella adalah keju Italia yang dibuat dengan cara diputar dan dipotong, karena dalam bahasa Italia, mozzare berarti memotong. Mozzarella fior di latte dibuat dari susu sapi yang di pasteurisasi. Mozzarella segar umumnya berwarna putih, namun dapat berwarna kuning terang tergantung makanan sapi/kerbau yang diambil susunya.Tekstur keju ini lembut dan berkadar air tinggi. Keju ini dapat bertahan hingga satu minggu bila direndam di air garam. Mozzarella dengan kadar air yang rendah dapat disimpan di lemari es hingga satu bulan, dan dapat bertahan lebih lama bila dijual dalam kemasan hampa udara. Mozzarella berkadar air rendah yang sudah diparut dapat disimpan hingga 6 bulan.

Keju Parmesan (keras) maksimum kadar air pada keju tipe ini adalah 56%, semakin sedikit kadar air dalam keju maka keju akan semakin keras.

Keju Ricotta memiliki warna seputih salju dengan teksturnya yang lembut dan agak rapuh. Keju ini sedikit basah tetapi tidak lengket. Ricotta ada yang dicetak berbentuk seperti baskom, keranjang, balok ataupun dikemas dalam kontainer bundar. Keju Ricotta yang baik memiliki tekstur yang tidak terlalu padat dan terdiri dari banyak butiran-butiran yang halus. Banyak dari keju Ricotta saat ini yang tidak dibuat dari air dadih tetapi menggunakan susu yang diskim sebagian. Hal ini memberikan perbedaan yang besar pada tekstur dari keju. Hasil dari Ricotta yang menggunakan susu memiliki tekstur yang berpasir, tidak halus dan terlalu basah. * menurut diskusi para moms di milis mpasi rumahan dan asiforbaby, ricotta merk Yummy tidak mengandung garam*

Pada dasarnya, dalam pembuatan keju jenis apapun biasanya melibatkan pemberian garam untuk menumbuhkan bakteri baik yang diperlukan dalam proses pembuatan keju. Walaupun keju boleh diberikan (tidak berarti HARUS DIBERIKAN) mulai usia 8+, sebaiknya tidak sering diberikan. Keju dapat mengaburkan ambang cita rasa lidah bayi. Kalaupun ingin memberi keju pada bayi Anda, pilih keju yang rendah kadar garamnya. Pada diskusi para moms di milis mpasi rumahan dan asiforbaby disebutkan keju merk Prochiz dan Diamond merupakan keju rendah garam dibandingkan dengan merk lain.

Sumber :
Prabantini, Dwi. A to Z Makanan Pendamping ASI - Si Kecil Sehat dan Cerdas Berkat MPASI Rumahan. Yogyakarta : Andi. p. 95-97

copy from: hhbf